Rabu, 11 Maret 2009

Kepedihan Jiwa Lyrics


  • Kepedihan Jiwa
  • by ST12
  • sinaran matamu keluhkan luka
  • memendam kepedihan jiwa
  • ketika saat perpisahan tiba
  • memisahkan asmara kita
  • airmata tak mampu menghapuskan
  • dan mengurangi kepedihan
  • hanya waktu yg sanggup membuktikan
  • merubah ketir kenyataan
  • berharap kembali memberi keajaiban
  • tuk bertemu kembali dalam kehidupan yang nanti datang
  • cinta yang indah kau berikan
  • sebagai tanda terakhir kita
  • semoga tuhan memberikan ini jalan terbaik kita
  • back to reff

Cinta q




ST12
ST12


ST12
ST12
ST12

Foto Galeri:
ST12

ST12
Pasha Ungu










Selasa, 10 Maret 2009

Rezky adhitya…


Rezky adhitya

Rezky adhitya

Nah…foto di atas adalah pict yang meranin mas Denisnya mbak suci. Sinet SUCI kesayangan teman-teman dan ibu-ibu seluruh Indonesia. Namanya Rezky Adhitya. Temen-temen dan aku setuju sih kalau dia seleb ngetop, bukan an ordinary people kayak kita-kita.


Kata temenku, Sintia, Rezky sangat seksi dan tampan. Idaman wanita seluruh Indonesia. Ratih beda lagi. Menurutnya, Rezky sangat maskulin dan cowo banget. Tini lain lagi. Menurut Tini, tiap kali Rezky beraksi di tipi dia langsung pasang kuda-kuda. Siap-siap ngiler, tertawa dan nangis, ikut menjiwai peran yang dilakonkannya…yaitu sebagai denis.



Rezky Adhitya

Rezky Adhitya

Rezky dan Chicco...

Rezky dan Chicco...

-tiba saja Sum, nama bekennya (aslinya sih namanya SUMIATUN…hehehhe), nimbrung. Menurut Sum, Rezky bTibaiasa aja. Dia ordinary people juga. Sama seperti kita-kita. Dia bisa juga salah. Bedanya, dia masuk tipi kitanya nggak masuk tipi. Terus bedanya lagi, dia masuk kalangan yang gampang sekali cari teman untuk sekedar kongkow-kongkow atau untuk tambah wawasan. Bahkan kalangan seleb gampang banget kena godaan. Semua orang tuh sama di mata Nya,,,yang membedakan tuh taqwa apa tidak orang itu….bukan ganteng apa cantik…bukan kaya apa miskin…bukan pandai apa pinter…..
“Stop….stop….tiba-tiba aku nyahut. Apa kamu bilang Sum?” kali ini aku bilang dengan nada yang tinggi. Aneh banget ni orang…

Dengan tanpa ba bi bu aku persilakan Sum pulang, bahkan kotak makanannya aku sita tidak aku berikan. Biarin. Biar dia tahu rasa….


FTV Cintailah Aku


Inilah FTV yang ditunggu-tunggu para penggemar FTV Drama Musikal Indosiar — produksi PT. Gentabuana Paramita Film Production, karena menampilkan bintang-bintang yang sangat digandrungi pemirsa. Ada Temmy Rahadi yang didapuk sebagai Rama, cowok yang ganteng, pintar, jago basket, baik hati dan disukai banyak cewek di kampusnya. Adapula Afdhal yang didapuk sebagai Robert. Kali ini ia harus memerankan cowok yang brengsek, playboy kampus, suka dugem dan mainin cewek. Hingga suatu saat Robert ini menghamili Disti, yang diperankan oleh Ratu Annisa. Lagi-lagi ada Catherine Pamella yang selalu jadi rival Imel P. Cahyati dalam merebut hati Temmy Rahadi. Kayaknya Catherine Pamella ini ketagihan peran antagonis pasca suksesnya Sinema Utama Kugapai Cintamu. Padahal dulunya sebelum sukses memerankan Eva dalam Kugapai Cintamu, Catherine Pamella ini selalu kebagian peran protagonis, gadis yang baik dan diidolai semua pria. Malah kala itu pas Catherine Pamela yang selalu jadi tokoh utama, Imel aja masih jadi peran figuran, belum terkenal seperti sekarang. Tapi sekarang malah Imel P. Cahyati yang jadi idola.

Dalam TVF Cintailah Aku ini, Imel P. Cahyati berperan beda dari peran-peran dia sebelumnya. Kali ini ia harus berperan sebagai Kania, yang tumbuh menjadi wanita dewasa yang kutu buku dan kurang pergaulan. Kania kecil berasal dari keluarga kaya, (diperankan Chocky Andriano dan SusanMelia) tapi karena ada perpecahan diantara kedua orang tuanya hingga akhirnya mereka meninggal membuat Kania hidup sebatangkara, hanya diasuh oleh bi Darmi (diperankan oleh Denia), pembantunya. Soraya (diperankan oleh Lilis Sugandha) yang ternyata tante Kania sangat iba melihat Kania. Kemudian dia berinisiatif untuk membawa Kania pulang dan hidup bersamanya.

Andika (diperankan oleh Chairil J.M), suami dari Soraya sangat tidak setuju, karena orang tua Kania pernah merendahkan dirinya sehingga membuat Andika mendendam sampai sekarang dan itu dilampiaskannya kepada Kania. Sedangkan Soraya tetap memaksa akan membesarkan Kania bersama dengan anaknya sendiri Disti. Menurut Soraya mereka nantinya akan bisa menjadi seorang teman karena mereka sama-sama perempuan. Namun, kenyataannya tidak. Disti tidak mau menganggap Kania saudara bila sedang berada di kampus, itu dikarenakan Kania terlalu culun, Disti takut popularitasnya di kampus terganggu. Disti menyukai pria bernama Robert, sedangkan Kania menganggap Robert itu hanya seorang playboy kampus. Kania mencoba beberapa kali mengingatkan Disti, tapi setiap kali Kania mengingatkan Disti, selalu tamparan dari Disti yang Kania dapat. Hingga suatu saat ucapan Kania benar terbukti. Robert hanya ingin memanfaatkan Disti dan akibatnya Disti pun hamil. Tapi Robert tidak mau bertanggung jawab. Suatu waktu, Kania yang sedang jalan terkena bola basket dan terjatuh hingga mempertemukannya dengan salah satu pria idaman kampus selain Robert, ada pria bernama Rama. Rama sangat berbeda jauh dengan Robert, dia seorang pria yang baik dan karena suatu pertemuan antara Rama dan Kania selalu dilakukan dengan kesialan Kania. Hal itu membuat Rama berpikir ternyata dia mulai memikirkan Kania. Sedangkan Disti yang berusaha menggugurkan kandungannya berakibat fatal bagi Disti, ia meninggal tak terselamatkan.

Minggu, 08 Maret 2009

" ST 12 "

Beda itu sah dan indah. Dengan prinsip itu, ST 12 yang berlatar belakang rock dan jazz tak malu-malu mengaku memilih jalur Melayu. Tapi jangan ditanya bagaimana beratnya perjuangan mereka sebelum memetik buah manis sekarang ini.

Lagu berbau Melayu? Rasa-rasanya mana ada anak muda yang sudi mendengarnya? Tapi Sabtu (2/8) malam, kelompok ST12 disambut dengan hangat di pelataran parkir Mal Margo City, Depok. Padahal, gerimis turun sejak sore.

Usai menyapa penonton, Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (Gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokalis), mulai berdendang. Penonton pun ikut bernyanyi bersama kelompok musik asal Bandung ini. Antara lain, lagu Rasa Yang Tertinggal, yang sempat membuat juri Indonesian Idol, Titi DJ, menangis dan merinding ketika mengaudisi Aris “Idol”. Juga lagu Putuskan Saja Pacarmu (Puspa) yang video klipnya dibintangi Luna Maya.
Sukses ST 12 lumayan berliku. Yang jelas, mereka serius menekuni kariernya. bahkan sampai melakukan riset segala. Kelompok ini lahir 20 Januari 2005 meski para personelnya sudah cukup lama berkecimpung di dunia musik. Ada yang menjadi penyanyi kafe, ada pula yang pengamen. “Sebelumnya kami tak saling kenal. Semua terjadi begitu saja karena tanpa disengaja kami sering bertemu di studio milik Pepep,” ungkap Charly. Yang dimaksud adalah studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, merangkap rumah Pepep. Dari situ pula nama ST12 berasal, kependekan dari (Jalan) Stasiun Timur 12. “Nama itu pemberian almarhum ayah saya, Helmi Azis,” ujar Pepep.

RESEP NADA MINOR
Dari hasil riset yang mereka lakukan, Pepep dan Imam akhirnya memutuskan memilih aliran Melayu. Charly dan Pepeng setuju bergabung. “Dari hasil riset kami, sukses lagu-lagu Peterpan, Sheila on 7, The Rock, bahkan Kangen Band, terletak pada pilihan nada-nada minor khas pop Melayu. Lagu-lagu jenis itu cenderung gampang dimainkan dan mudah dicerna.”
|
Masih kata Pepep, ia dibuat kagum melihat reaksi masyarakat terhadap lagu Munajat Cinta milik Ahmad Dhani. “Yang paling nyata juga adalah Kangen Band, yang meskipun dinista, tetap laris karena musik mereka mudah dicerna. Ya, kami akan membuat lagu seperti itu,” katanya.

Soal lagu yang berlaliran Melayu, keempat orang ini mengaku harus saling kompromi. Maklum, Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan juga rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock. “Tapi kami sadar ada di musik industri. Bagaimana mau masuk industri kalau musik kami tidak bisa dijual?” tanya Pepep. Lagipula, dengan membawa aliran Melayu, ST12 ingin menembus dunia musik tanpa bersaing dengan yang sudah mapan. “Kalau kami bikin yang pop standar, sudah ada Ungu, mau buat dengan syair yang indah-indah sudah ada Dewa, dengan gaya cuek-cuekan sudah ada Slank. Kami benar-benar kerja keras untuk mencari pop Melayu ini,” tambah Pepep dengan nada serius
Jangan tanya bagaimana pusingnya mereka ketika harus mulai menjual lagu Melayu. “Di sebuah label besar, lagu demo kami dilempar padahal belum didengarkan.” Kecewa dengan situasi itu, ST12 memilih jalur independen atau indie. “Kami sadar, cara itu memerlukan modal besar. Tapi Bismillah saja, konsep kami memang pop Melayu,” kisah Pepep.

Belakangan, ST12 menemukan “jalur sutera” untuk mengenalkan sekaligus memasarkan karya mereka. Caranya, dengan titip edar di berbagai stasiun radio dan toko kaset. “Karena bujet kecil, akhirnya kami kerja rodi dengan mengunjungi berbagai stasiun radio dari satu kota ke kota lainnya. Setelah nyanyi, lalu wawancara. Begitu seterusnya selama beberapa bulan, lalu istirahat selama beberapa hari.”

BERKAH COBAAN
Cobaan mereka masih belum selesai. Saat road show dari Solo menuju Tasikmalaya melalui Semarang, Iman Rush mendapat serangan darah tinggi dan meninggal di Semarang. “Di malam hari sebetulnya Imam sudah mengeluhkan dadanya sakit. Ia pun tetap puasa, karena saat itu bulan Ramadan. Tak tahunya pagi hari Imam tidak sadarkan diri. Nyawanya tak terlong meski sudah dibawa ke rumah sakit. Imam mengalami pecah pembuluh darah otak. Dia meninggal karena kecapean,” cerita Pepep.
Hari itu juga mereka membawa jenazah Imam ke Bandung. Suasana duka menyelimuti perjlanan itu. Road show dihentikan.

Di saat mereka sedang mengumpulkan kekuatan untuk bangkit, sekitar tiga bulan kemudian Helmi Azis menyusul Iman. Seperti Iman, Helmi meninggal karena penyakit darah tinggi.

Ini jadi “pukulan” kedua buat ST 12, sebab selama ini Helmi jadi pendukung mereka di saat dalam segala. Ide titip edar ke stasiun radio datang dari Helmi, pun modal pembuatan album perdana yang mencapai Rp 500 juta. Kepergian dua orang yang berpengaruh di ST12 itu sempat membuat personel yang lain kehilangan semangat.
“Tapi kami secara perlahan akhirnya bangkit kembali. Kami bertekad agar perjuangan Iman dan Helmi Azis tidak sia-sia begitu saja,” ucap Pepep.Tanpa sengaja, ST12 menemukan cara titip edar yang baru, yakni lewat stasiun yang mengkhususkan pada musik dangdut karena di radio sebelumnya mereka selalu dipandang sebelah mata.
“Ini jalan yang diberikan Tuhan. Radio dangdut justru memiliki rating lebih tinggi dibanding radio-radio segmen. Pendengarnya yang berada di pelosok jadi pangsa ST12. Makanya, ketika kami melakukan promosi album pertama, enggak ada di teve. Kami lebih banyak show di daerah. Banyak band-band terkenal kalau show di kota kecil tidak seramai show ST12,” kata Charly bangga.

Sukses di album perdana, Jalan Terbaik, membuat mayor label Trinity menggaet ST12. Kini ST12 sudah menjelajah nusantara. Album pertamanya ditaksir terjual sampai 400 ribu keping. Bahkan untuk versi ring back tone (RBT), lebih laku lagi. Lagu Puspa yang kini sering terdengar di mana-mana pun, kini mengiringi keberhasilan album kedua ST12 yang didedikasikan buat almarhum Iman.

Mereka telah menuai buah manis dari bibit yang disemai di tanah tandus.